Think Big, start small, Act Now!!

Think Big, start small, Act Now!!
Oleh : Dwi Ar-Rayyan 
 
Kak Dwi menyapa Siswa SDN 1 Purwosari.
Berbagi cerita dan pengalaman kerja adalah motivasi meraih cita-cita. Cerita itu akan menjadi awal untuk para siswa bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri mereka. Kelas Inspirasi adalah gerakan para profesional yang siap turun tangan untuk berbagi inspirasi lewat profesi mereka.

Salah satu penyebab remaja tidak melanjutkan pendidikan adalah adat istiadat dan faktor lingkungan sekitar. Secara turun temurun banyak remaja berbondong- bondong pergi ke luar negeri untuk bekerja sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Berdasarkan data yang didapat dari UPT-P3TKI Jatim Bulan Feberuari 2014, TKI Ponorogo mencapai 5.151 orang.

Padahal dengan pendidikan tinggi seseorang bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Maka dari itu perlu adanya pengenalan berbagai macam profesi sejak dini untuk memberi gambaran tentang berbagai pekerjaan yang bisa dilakukan setelah memperoleh pendidikan tinggi. Dengan begitu kesadaran perlunya berpendidikan tinggi akan terus bertambah sehingga generasi harapan bangsa bisa menggantungkan cita-cita yang pada akhirnya mempunyai tekat untuk mewujudkannya.

Di Kelas Inspirasi, para professional memberikan motivasi, bahwa setiap anak bisa meraih cita-citanya yang bisa di mulai sejak dini.  Bagi yang ingin terlibat dalam gerakan ini setidaknya harus memiliki 7 sikap yang harus dimiliki.
Pertama, Sukarela. Semua pihak yang terlibat mengikuti kegiatan ini dengan penuh kerelaan hati. Mereka terlibat tanpa paksaan, baik sekolah maupun relawan/pegiatnya.  Kedua, Bebas kepentingan. Kegiatan ini bebas dari relasi dengan institusi perusahaan/lembaga tempat pegiat bekerja, relasi dengan motif pemasaran perusahaan dan berbagai kepentingan nonpendidikan yang tidak relevan. Satu-satunya kepentingan yang ada adalah demi masa depan anak-anak Indonesia. Ketiga, Tanpa biaya. Tidak ada biaya, baik yang dipungut dari relawan, sekolah atau siapapun. Tidak juga melibatkan pendanaan dari perusahaan atau lembaga lain. Satu-satunya pendanaan yang mungkin hanyalah iuran dari relawan/pegiat. Keempat, Siap belajar. Bersikap terbuka dan saling belajar, baik sekolah, pegiat/relawan dan semua pihak yang terlibat. Relawan terbuka belajar khususnya bagaimana mengajar di depan kelas, sekolah juga terbuka dengan masukan dari relawan khususnya tentang penyelenggaraan KI. Kelima, Ambil bagian langsung. Para pegiat dan juga pihak sekolah selalu siap turun tangan langsung, fokus pada aksi dan dampak bagi siswa dan kemajuan sekolah. Kesiapan turun tangan juga dibuktikan dengan siap mengambil cuti pada hari H dan siap untuk berkorban menyiapkan berbagai hal sebelum hari H. Keenam, Siap bersilaturahmi. Terbuka untuk membangun silaturahmi, baik relawan maupun sekolah. Relawan dan sekolah terbuka, saling rendah hati dan tulus untuk terus menjalin silaturahmi demi kemajuan sekolah dan pendidikan bersama. Dan terakhir Tulus. Semua pihak percaya bahwa ini bukan tentang diri relawan, bukan tentang para pengurus sekolah tetapi demi anak-anak Indonesia yang akan lebih percaya diri dan siap berjuang menyongsong cita-cita mereka.
Gerakan ini sangat terbuka bagi siapapun yang ingin turut ambil bagian dalam aksi nyata untuk membangun cita-cita anak Indonesia.
Saatnya kita turun tangan.


“Langkah menjadi panutan, Ujar menjadi pengetahuan, pengalaman menjadi inspirasi”

0 Response to "Think Big, start small, Act Now!!"

Post a Comment